sebagai mahasiswa di IOU saya merasakan bahwa sistem perkuliahan yg fleksibel menjadi salah satu keunggulan utama iou. jadwal yg menyesuaikan waktu mahasiswa sangat membantu khususnya karena mayoritas sesi live session diselenggarakan di sore / malam —waktu di mana sebagian besar aktivitas harian mahasiswa sudah selesai. Hal ini tentu sangat memudahkan bagi mahasiswa yg memiliki tanggung jawab lain, seperti bekerja / mengurus keluarga. Kuliah di IOU juga menjadi salah satu perantara saya untuk mempelajari lbh dlm tentang manhaj salaf, di mana saya bisa memahami agama Islam dri perspektif Al-Qur’an dan Sunnah. saya sangat berterima kasih kpd Dr. Bilal Philips yg telah menghadirkan wadah perkuliahan ini. biidznillah melalui IOU, bkn hanya mahasiswa yg dpt memperdalam pemahaman mrk terhadap manhaj Salaf tpi bnyk juga yg baru mengenal prinsip² ini untuk pertama kalinya. ini adalah kabar baik bagi umat Islam krn artinya semakin bnyk yg belajar agama dgn rujukan utama yg benar (Al-Qur’an dan Sunnah) sesuai dgn pemahaman salafus shalih. Di era digital saat ini, cukup sulit menemukan kampus yg berbasis pemahaman salaf dgn sistem yg fleksibel. bnyk orang yg memiliki keinginan kuat untuk menempuh pendidikan di kampus salaf, namun terhalang oleh biaya, waktu, jarak. maka hadirnya IOU menjadi nikmat yg sangat patut disyukuri bahkan saya sangat kagum melihat keberagaman latar belakang mahasiswa di angkatan saya krn tdk hanya mahasiswa lulusan SMA tpi juga ada yg sdh menyelesaikan S1 di universitas lain lalu kembali mengambil studi S1 di IOU. ada pula IRT yang memilih untuk mengisi waktunya dengan menuntut ilmu syar’i di IOU untuk menambah ilmu. semangat dan ketekunan mrk maa syaa Allah luar biasa. hal ini menjadi cerminan bahwa semangat menuntut ilmu tdk dibatasi usia maupun kesibukan. bagi kami para pemuda-pemudi yg relatif masih memiliki bnyk waktu luang hal ini tentu menjadi motivasi sekaligus pengingat agar tdk menyia-nyiakan kesempatan menuntut ilmu. Tapi tentu masih ada beberapa hal yg bisa ditingkatkan. salah satunya adalah mekanisme kehadiran live session. walaupun rekaman disediakan sayangnya kehadiran mahasiswa yg menyimak rekaman tdk dinilai setara dgn kehadiran langsung padahal tdk sedikit mahasiswa yg memiliki udzur syar’i / keperluan mendesak. Selain itu, ketidaksesuaian antara soal² kuis, UTS, UAS dgn materi yg tersedia di modul / pembahasan dlm LS. beberapa soal terasa asing dari sisi bahasa nya. saya pribadi cukup kesulitan memahami istilah² akademik dlm modul dan saya yakin bnyk mahasiswa lain mengalami hal serupa. tdk semua mahasiswa memiliki latar belakang pendidikan yg sama / terbiasa dgn bahasa akademik tingkat tinggi. akibatnya meskipun telah belajar dgn sungguh² bnyk yg tetap menjawab soal dgn keliru.
sebagai mahasiswa di IOU saya merasakan bahwa sistem perkuliahan yg fleksibel menjadi salah satu keunggulan utama iou. jadwal yg menyesuaikan waktu mahasiswa sangat membantu khususnya karena mayoritas sesi live session diselenggarakan di sore / malam —waktu di mana sebagian besar aktivitas harian mahasiswa sudah selesai. Hal ini tentu sangat memudahkan bagi mahasiswa yg memiliki tanggung jawab lain, seperti bekerja / mengurus keluarga. Kuliah di IOU juga menjadi salah satu perantara saya untuk mempelajari lbh dlm tentang manhaj salaf, di mana saya bisa memahami agama Islam dri perspektif Al-Qur’an dan Sunnah. saya sangat berterima kasih kpd Dr. Bilal Philips yg telah menghadirkan wadah perkuliahan ini. biidznillah melalui IOU, bkn hanya mahasiswa yg dpt memperdalam pemahaman mrk terhadap manhaj Salaf tpi bnyk juga yg baru mengenal prinsip² ini untuk pertama kalinya. ini adalah kabar baik bagi umat Islam krn artinya semakin bnyk yg belajar agama dgn rujukan utama yg benar (Al-Qur’an dan Sunnah) sesuai dgn pemahaman salafus shalih. Di era digital saat ini, cukup sulit menemukan kampus yg berbasis pemahaman salaf dgn sistem yg fleksibel. bnyk orang yg memiliki keinginan kuat untuk menempuh pendidikan di kampus salaf, namun terhalang oleh biaya, waktu, jarak. maka hadirnya IOU menjadi nikmat yg sangat patut disyukuri bahkan saya sangat kagum melihat keberagaman latar belakang mahasiswa di angkatan saya krn tdk hanya mahasiswa lulusan SMA tpi juga ada yg sdh menyelesaikan S1 di universitas lain lalu kembali mengambil studi S1 di IOU. ada pula IRT yang memilih untuk mengisi waktunya dengan menuntut ilmu syar’i di IOU untuk menambah ilmu. semangat dan ketekunan mrk maa syaa Allah luar biasa. hal ini menjadi cerminan bahwa semangat menuntut ilmu tdk dibatasi usia maupun kesibukan. bagi kami para pemuda-pemudi yg relatif masih memiliki bnyk waktu luang hal ini tentu menjadi motivasi sekaligus pengingat agar tdk menyia-nyiakan kesempatan menuntut ilmu. Tapi tentu masih ada beberapa hal yg bisa ditingkatkan. salah satunya adalah mekanisme kehadiran live session. walaupun rekaman disediakan sayangnya kehadiran mahasiswa yg menyimak rekaman tdk dinilai setara dgn kehadiran langsung padahal tdk sedikit mahasiswa yg memiliki udzur syar’i / keperluan mendesak. Selain itu, ketidaksesuaian antara soal² kuis, UTS, UAS dgn materi yg tersedia di modul / pembahasan dlm LS. beberapa soal terasa asing dari sisi bahasa nya. saya pribadi cukup kesulitan memahami istilah² akademik dlm modul dan saya yakin bnyk mahasiswa lain mengalami hal serupa. tdk semua mahasiswa memiliki latar belakang pendidikan yg sama / terbiasa dgn bahasa akademik tingkat tinggi. akibatnya meskipun telah belajar dgn sungguh² bnyk yg tetap menjawab soal dgn keliru.