Mission

> Authentic Islamic knowledge readily available to the world

Misi

“Membuat pengetahuan Islam yang otentik tersedia untuk dunia melalui Internet semata-mata demi ridho Allah adalah tujuan hidup yang mulia dan misi yang layak bagi seseorang untuk mengorbankan semua energi dan sarana miliknya.”

Dr. Bilal Philips, Pendiri dan Kanselir, International Open University

International Open University (IOU) bertujuan untuk memberikan akses global kepada program pendidikan tingkat sarjana, dan pascasarjana yang berkualitas bagi siswa secara virtual tanpa biaya. Misinya adalah untuk “Mengubah umat Muslim dan situasi dunia melalui pendidikan yang sesuai.”

Prinsip-prinsip yang mendasari IOU adalah:
Pengetahuan: Al-Qur’an dan Sunnah

Allah berfirman, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (35:28)
Nabi Terakhir (ﷺ) berkata, “Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim.”

Aksesibilitas

International Open University memberikan kesempatan emas untuk mengakses program tingkat sarjana dan pascasarjana yang berkualitas, di mana pun seseorang berada dan kapan pun mereka inginkan, tanpa harus bepergian ke luar negeri atau bahkan meninggalkan rumah mereka. Tujuannya adalah untuk memungkinkan pendidikan bagi siapa saja, dari mana saja, kapan saja.

Nabi Terakhir bersabda, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”

Terjangkau

IOU menunjukkan komitmennya yang berkelanjutan untuk menyebarkan pengetahuan yang bermanfaat dengan berkembang dari kursus tingkat diploma dan sertifikat yang benar-benar gratis ke gelar sarjana terakreditasi di berbagai bidang studi dan gelar master. Sehingga menjadikan pendidikan tinggi mudah dijangkau di seluruh dunia untuk kepentingan individu, komunitas dan umat manusia pada umumnya. Semua siswa diberikan akses yang sama ke pendidikan yang hanya sedikit yang mampu jika mereka menghadiri lembaga pendidikan tinggi tradisional di seluruh dunia.

Allah berfirman, “Katakan: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (39: 9)

Komunitas

Tidak ada siswa yang dilarang belajar di International Open University terlepas dari latar belakang agama, etnis atau sosialnya. IOU menegaskan bahwa pintunya akan tetap terbuka untuk semua orang, lepas dari batasan-batasan yang ada di dunia nyata. IOU telah melahirkan komunitas global lebih dari 180.000 siswa yang menuntut ilmu Islam di lebih dari 224 negara.

Tuhan berkata, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…” (5: 2)

Adab Islam

Adalah keyakinan mendasar dari International Open University bahwa guru Muslim pada dasarnya berbeda dari seorang guru yang kebetulan seorang Muslim. Demikian pula, pelajar Muslim harus berbeda dengan pelajar yang kebetulan seorang Muslim. IOU mengharapkan semua mahasiswa, fakultas, staf, administrator dan relawan untuk berfungsi di posisi dan bidang masing-masing pertama dan terutama sebagai seorang Muslim. Melakukan hal itu secara alami memerlukan pemeliharaan standar integritas pribadi, kejujuran, dan tanggung jawab tertinggi.

Nabi (ﷺ) bersabda, “Sungguh, Allah menyukai masing-masing dari kalian bahwa setiap kali dia melakukan pekerjaan yang dilakukan dengan kemampuan terbaiknya.”

Kualitas dan Aplikasi

International Open University berkomitmen untuk memberikan pengalaman akademis online yang berkualitas tinggi, sesuai dengan ruang lingkup dan kedalamannya, untuk menyampaikan pengetahuan Islam yang otentik dan praktis, pada saat bersamaan memungkinkan mahasiswanya untuk menghadapi tantangan kontemporer abad ke-21 dengan menawarkan bidang studi lain seperti psikologi, pendidikan atau keuangan. IOU akan menilai dan mengevaluasi kembali setiap aspek model akademisnya secara berkelanjutan dan tidak hanya akan mendorong siswanya untuk belajar dengan tekun, tetapi juga menekankan bahwa mereka harus berusaha semaksimal mungkin untuk mempraktikkan pengetahuan yang diperoleh.

Nabi Terakhir bersabda, ” Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.”

Dia juga berkata, ” Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”

Murid Nabi Terakhir, Ibn Mas’ud, berkata, “Kami dulu belajar ilmu dan penerapannya bersama-sama.”

Imam Sufyaan ath-Thawree menceritakan bahwa semasa remaja, ketika ia pertama kali mulai menghadiri kelas, ibunya menasihatinya, “sekiranya engkau menulis sepuluh huruf, dan tidak meningkat rasa takutmu (kepada Allah), maka periksalah dirimu.”