International Open University
> Artikel
Menjaga Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang tak kalah dari kesehatan fisik. Dalam Islam, perhatian terhadap kondisi jiwa dan pikiran telah diajarkan jauh sebelum istilah “kesehatan mental” dikenal secara luas. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang utuh, terdiri dari jasad, akal, dan ruh. Maka, menjaga kesehatan mental bukan hanya persoalan psikologis, tapi juga spiritual. Ketika hati dan jiwa berada dalam keadaan tenang dan dekat dengan Allah, maka seseorang akan lebih mampu menghadapi tekanan hidup dengan lapang dan bijak.
Al-Qur’an banyak memberikan isyarat tentang pentingnya ketenangan jiwa. Allah ﷻ berfirman, “Ketahuilah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28). Ayat ini menunjukkan bahwa salah satu cara utama untuk menjaga kesehatan mental dalam Islam adalah melalui dzikrullah mengingat Allah dalam setiap keadaan. Selain itu, Allah juga mengajarkan untuk tidak berlarut dalam kesedihan dan kecemasan, sebagaimana firman-Nya, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40). Ini adalah bentuk penguatan spiritual yang memberikan harapan dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup.
Rasulullah ﷺ juga memberikan teladan luar biasa dalam menjaga kestabilan mental, bahkan di tengah tekanan, penolakan, dan ujian berat dalam berdakwah. Beliau mengajarkan pentingnya tawakal, sabar, dan tidak menyimpan dendam dalam hati. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah kebaikan. Jika ia ditimpa kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesulitan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim). Hadits ini mengajarkan prinsip positive mindset dalam bingkai keimanan, yang sangat penting bagi kesehatan mental seorang Muslim.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental dalam Islam bukan hanya dengan terapi psikologis semata, tapi juga melalui pendekatan ruhiyah seperti shalat khusyu’, dzikir, tilawah Al-Qur’an, bersyukur, bersabar, dan selalu husnuzan (berprasangka baik) kepada Allah. Seimbang antara usaha lahiriah dan batiniah akan membantu seorang Muslim tetap kuat, tenang, dan tangguh dalam menjalani hidup. Inilah bentuk kesadaran yang perlu terus ditumbuhkan—bahwa kesehatan mental adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab sebagai hamba Allah.
Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana Islam memandang jiwa, emosi, dan kesehatan mental secara holistik, maka mendalami Psikologi Islam adalah langkah yang tepat. International Open University (IOU) membuka kesempatan bagi Anda untuk belajar secara akademis melalui Program Studi S1 dan S2 Psikologi Islam, yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah serta dipadukan dengan pendekatan ilmiah yang relevan. Mari mulai perjalanan ilmiah Anda di IOU dan jadikan ilmu ini sebagai bekal untuk memperbaiki diri, membantu sesama, dan menjadi bagian dari solusi kesehatan mental umat. Info lengkapnya bisa klik disini yaa
- Program S1 Psikologi IOU https://bahasa.iou.edu.gm/stream/psy/
- Program S2 Psikologi IOU https://bahasa.iou.edu.gm/stream/mpic/
